#REPOST
batampos – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti bertatap muka dengan para guru dan kepala sekolah yang ada di Batam, Jumat (15/11). Pertemuan singkat yang dilaksanakan di aula SMKN I Batam di Batuaji ini, Menteri Abdul Mu’ti mendapat banyak pertanyaan dan masukan dari para guru terkait upaya peningkatan mutu pendidikan nasional ke depannya.
Salah satu yang disuarakan oleh oleh para guru adalah penerapan mata pelajaran matematika untuk sekolah PAUD dan TK. Para guru PAUD dan TK yang hadir umumnya tidak persoalkan dengan wacana dari Presiden Prabowo Subianto ini, namun mereka tetap menekankan bahwa materi pelajaran matematika tetap disesuaikan dengan kemampuan murid PAUD dan TK.
“Itu bagus pak untuk pengenalan dasar bagi anak. Kami tunggu penerapannya dan tetap sesuai dengan materi untuk anak PAUD dan TK, ” ujar Novi, perwakilan salah satu guru PAUD yang hadir di diskusi bersama Mendikdasmen tersebut.
Selain soal mata pelajaran dan kurikulum, pada guru juga menyinggung persoalan sosial lain seperti perlakukan tidak menyenangkan atau persekusi dari orangtua wali murid dan siswa yang kerap terjadi selama ini. Beberapa guru-guru bahkan menyatakan akankah Kemendikdasmen mempertimbangkan usulan agar orangtua wali murid juga mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bersama anak mereka saat awal masuk sekolah.
“Biar ada materi khusus untuk para orang tua dan wali murid atau siswa. Diberi pemahaman tentang sekolah memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anak-anak mereka, ” ujar Novi.
Selain itu ada juga masukan untuk mengembalikan tradisi pelatihan kompetensi guru secara luring. Sejak pandemi COVID-19 mewabah, pelatihan ataupun pembekalan kompetensi guru lebih banyak dilakukan secara during.
“Karena luring lebih karena bisa berinteraksi langsung dengan pembimbing, pemateri atau rekan-rekan guru lainnya, ” ujar Junaidi guru SMAN 19 Batam.
Dialog dalam rangka menjaring masukan, usulan dan saran dari para guru dan kepala sekolah ini, Menteri Abdul Mu’ti menanggapinya dengan serius. Satu persatu pertanyaan atau usulan yang masuk dijawab dan ditanggapi.
Untuk usulan materi matematika di tingkat TK dan PAUD dipastikan Menteri akan segera diterapkan sesuai dengan materi yang dibutuhkan murid TK dan PAUD.
“Itu tetap karena kebijakan dari pak Presiden langsung. Tetap mengedepankan prinsip bermain sambil belajar. Misalkan dalam hal mewarnai, selama ini mungkin biasanya mewarnai buah, pemandangan atau gambar hewan, dalam materi ini bisa diganti dengan mewarnai angka untuk pengenalan angka. Seperti itu materi matematika yang akan diterapkan di sekolah TK dan PAUD, ” ujar Abdul Mu’ti.
Begitu juga terkait kekerasan yang dilakukan ataupun dialami oleh para guru, Kementerian telah berkoordinasi langsung dengan Kapolri untuk mempertimbangkan kasus-kasus yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar siswa dan murid sekolah ini.
“Dalam arti gini. Misalkan guru memukul siswa tapi efeknya tidak begitu parah dan dalam koridor mendidik dan mengajarkan ya kita minta dipertimbangkan ke jalur Restorative Justice (RJ). Beda hal kalau guru mencabuli murid atau memberikan ajaran yang intoleransi ya tetap berjalan hukum yang berlaku karena memang ini pelanggaran hukum, ” ujar Menteri.
Selain itu Menteri Abdul Mu’ti juga menjelaskan secara umum tentang fokus kerja Kemendikdasmen untuk peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.
Ada tiga hal yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas pendidikan yakni peningkatan kompetensi untuk menjadi guru atau tenaga pengajar yang hebat, penyesuaian Kurikulum dan kebijakan baru yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
“Untuk kurikulum tidak ada masalah jika ada perubahan karena tidak merubah metode atau teori dalam mata pelajaran. Dan nanti juga akan ada kebijakan baru seperti penambahan dua mata pelajaran coding dan artificial intelegence (AI). Ini semua untuk kemajuan pendidikan di Tanah Air. Kesejahteraan guru juga akan diperhatikan dengan baik, ” ujarnya. (*)
Reporter: Eusebius Sara