Daun kelor dengan bahasa latin moringa, merupakan salah satu tanaman yang memiliki khasiat yang sangat banyak. Sebagai sebuah tanaman yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia, budi daya daun kelor belum begitu aktif dilakukan karena masyarakat lebih mengenal manfaat daun kelor dari segi mistik. Sementara jauh dari itu, daun kelor ternyata memiliki banyak khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Adalah Mr. Balatam, Seorang keturunan India yang berkewarganegaraan Singapura, memberikan kesempatan kepada SMK Negeri 1 Batam untuk mengenal Daun Kelor ‘moringa’ lebih dalam. Berawal dari niatnya untuk membangun Kampung Moringa di kawasan Barelang, mewakili Politeknik Temasek Singapura, setelah mengunjungi Stand SMK 1 batam dalam pameran produk Unggulan di Megamall Batam centre, Mr. Bala tertarik untuk menawarkan kerjasama dengan pihak sekolah untuk mengadakan program budi daya daun kelor dengan konsep penanaman yang melibatkan siswa SMK Negeri 1 Batam. Dengan mengkontribusikan 200 biji daun kelor yang siap untuk ditanam, pembudidayaan rencananya dilakukan dengan menggunakan 2 jenis wahana, yakni menggunakan tanah alami dan campuran tanah dengan kompos yang diproduksi oleh Unit Kompos SMK Negeri 1 Batam. Proses penanaman dimulai pada tanggal 3 Desember 2016 lalu, dengan perkiraan 1 bulan penanaman, diharapkan bibit yang ditanam dalam polibag sudah mencapai 50 cm.
Selama proses pembudidayaan, itu siswa yang dibimbing oleh seorang guru pembimbing yang merupakan anggota Tim Kompos SMK Negeri 1 Batam, akan melakukan kegiatan berupa: 1) pengamatan, 2) pengukuran, 3) perawatan, pada masing-masing project mereka. Kemudian bersama seluruh kelompok (4 kelompok) nanti akan dibandingkan manakah tanaman yang lebih berkualitas antara media tanam tanah atau dengan campuran kompos.
Sebagai Tim yang terlibat penuh dalam Budidaya Moringa ini, Kompos SMK Negeri 1 Batam telah berhasil memproduksi kurang lebih dari 500 bungkus kompos yang sangat diminati oleh masyarakat. Memanfaatkan daun-daun yang gugur dari banyaknya pohon yang ada dilingkungan sekolah, Tim Kompos mengolahnya menjadi Kompos yang yang bernilai ekonomis. Selain itu, mengingat banyaknya produksi sampah yang dihasilkan setiap hari, SMKN 1 Batam juga mendirikan bank sampah untuk menampung sampah plastik, kertas dll yang bisa didaur ulang. Tim khusus ini melibatkan beberapa orang guru dari berbagai mata pelajaran dan teknisi dari masing-masing jurusan. Adapun mekanisme pengumpulan sampah ini ada 4 cara,yakni: 1. Program Lisa (Lihat Sampah, Ambil), 2) Password sampah, dimana setiap harinya siswa diwajibkan mencari minimal 5 sampah untuk dijadikan password untuk memasuki kelas pada jam pertama pembelajaran dimulai, 3) Pembinaan bagi yang terlambat datang kesekolah, 4) Gotong royong massal yang minimal sekali dalam sebulan dilaksanakan.
Dengan penanaman menggunakan kompos ini akan diketahui qualitas kompos yang diproduksi oleh SMK negeri 1 Batam, sehingga dapat mendongkrak nilai jual dan produkstifitas usaha kompos sekolah. (SM- Tim kompos)