Dua sekolah di Batam mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional 2018. Yakni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 26 Batam. Kedua sekolah tersebut dianggap berhasil mendidik siswa-siswinya menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam Herman Rozie mengatakan penghargaan terakhir kali didapat oleh sekolah di Batam pada 2013 lalu. ”Tahun 2013, satu sekolah dapat penghargaan Adiwiyata. Tahun ini kita dapat dua sekolah, yaitu SMKN 1 dan SMPN 26 Batam,” kata Herman di Batam Center, Senin (21/1/2019).red Batam pos.
Herman mengatakan ada empat komponen penilaian Adiwiyata. Yakni kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
Sampah plastik jadi persoalan serius dewasa ini. Semua pihak harus terlibat untuk mengatasi persoalan ini dengan mengurangi penggunaan plastik atau wadah sekali pakai lainnya. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Batam telah melakukan hal itu. Siswa dan para guru tidak diperkenankan membawa plastik sekali pakai baik itu untuk bekal minuman dan makanan termasuk ke lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah bebas sampah plastik termasuk di kantin.
“Sudah satu semester ini kami terapkan. Tak boleh bawa plastik apapun ke lingkungan sekolah termasuk botol atau kemasan mineral sekali pakai lain. Kalau mau bawa air atau makanan harus pakai botol atau wadah yang bisa dibawa pulang dan bisa digunakan lagi,” ujar Kepala SMKN I Lea Lindra Wijaya Suroso.
Aturan dan larangan ini kata Lea berlaku untuk semua masyarakat di lingkungan sekolah termasuk para tamu. Tamu yang berkunjung ke sana tidak disuguhkan minuman kemasan melainkan minuman berwadahkan gelas. Larangan ini juga dipertegas dengan pemeriksaan rutin setiap pagi di gerbang sekolah. Tas bawaan siswa diperiksa oleh petugas OSIS yang dipercaya untuk mengawasi larangan tersebut.
“Alhamdulilah sekarang bisa lihat sendiri hasilnya. Sekolah terlihat lebih bersih. Untuk sampah daun kami olah lagi jadi kompos. Kami punya mesin pencacah sampah kompos di sini,” sebut Lea.
Aktifitas siswa dan guru yang peduli dengan lingkungan itu juga membawa berkah tersendiri. Sekolah yang sudah banyak menoreh prestasi itu kembali menerima penghargaan Adiwiyata tingkat nasional yakni sebuah penghargaan untuk sekolah yang mampu lelolah lingkungan sekolah yang sehat dan bersih.
Humas SMKN I Batam Junaidi menambahkan, pesan yang ingin disampaikan melaui larangan ini adalah peduli terhadap lingkungan. Siapa saja khususnya masyarakat di lingkungan SMKN I harus peduli dengan lingkungan, sehingga siswa diberi pemahaman sejak dini melalui larangan tersebut. “Tujuan utamanya untuk membiasakan siswa peduli terhadap lingkungan,” ujar Junaidi.
Red. Batam Pos
(Dd_Humas)
klik disini untuk gambar yang lain 🙂